My Pages

Saturday, September 24, 2011

x-over dan kisah gue

Semoga bisa menginspirasi yang lain ...

Ada yang pernah denger istilah "ketika lo menginginkan sesuatu dengan segenap hati lo maka seluruh universal akan mendukung lo untuk mendapatkannya"

Itu adalah kisah yang mau gue ceritain, so from the beginning, setiap kali gue melihat mobil ini di jalan gue selalu berkata dalam hati "kerennn, pengennn" ... ntah apa yang melintas di otak gue, itukan mobil manual yang secara ability ga bisa gue kendarai karena dari pertama gue hanya pernah bawa mobil Honda Freed automatic.

Cerita lanjut, karena si empunya mobil Freed memutuskan untuk menggunakan tuh mobil, akhirnya gue ngantor dianter jemput aja sama supir kantor. Until si big bos memutuskan bahwa gue harus punya mobil sendiri lagi seperti dulu, gue jauh lebih fleksibel.

Lalu yang mau kasih mobil itu cari2 mobil matic sesuai ability gue. Namun seperti gue bilang, sepertinya telah di atur oleh seluruh universe suatu hari big bos mengutarakan bahwa calon mobil gue adalah Suzuki x-over ini, dan dia tanya gue "bisa nggak?" Dia berpikir mobil ini cocok untuk selalu dibawa ke lokasi proyek.

SENENG BANGETTT...

Ini selalu menjadi kebiasaan (buruk) gue sejak lama, ngomong "BISA" dulu biarpun belum bisa (ntah bisa dikategorikan boong atau ngga), it just like a faith a belief, and trust me itu selalu berhasil membuat gue selalu lolos wawancara atau diterima kerja selama ini.

Pada hari yang telah gue nantikan, X-over itu sudah nongkrong di rumah bos. Dan gue liat mobil itu groginya setengah mampussss. Cuma berdasar teori yang selalu gue denger dari orang - orang, dan impian bisa ngendarain mobil manual ... ya gue test aja. 

Seperti seseorang yang baru pertama nyetir mobil manual, yah bagaimana ancurnya bisa terbayang, mesin suka mati, kopling bau angus, kacau banget deh. Gue malu abis karena gue udah ngomong bisa, takut b0s berubah pikiran dan ngambil lagi tuh mobil.

Tapiii ...

Gue selalu bangga sama bokap gue akan bagaimana dia selalu menaruh kepercayaan sama gue, sejak gue kecil gue selalu dibebaskan untuk melakukan apapun yang gue mau, mencoba semua hal meskipun itu buruk. Seperti feeling orang tua yang yakin bahwa anaknya pasti BISA, biarpun taruhannya nyawa.

Dihari pertama gue bertemu mobil itu, hari itu juga gue mengendarainya ke kantor pulang pergi rumah. Didalam tubuh gue sendiri seperti kerja paksa, otak gue udah kaya ngebos menyuruh-nyuruh segenap otot kaki dan tangan gue supaya bisa ngendaliin mobil dengan benar, macet di tanjakan, lewatin jalan tol, dan sebagainya. Setelah hari itu badan gue pegel linu berhari - hari.

Gue ga bisa bayangin itu semua terjadi dalam satu hari, ketika keadaan begitu urgent tubuh lo bisa menyesuaikan agar lo mampu melakukan hal yang semestinya. Yakin aja lo BISA so lo pasti BISA !

Ini dia temen baru gue ...

Saturday, September 10, 2011

Bocah Penjinak Angin



Gue sudah membaca beberapa ulasan blog mengenai buku ini, dan kebanyakan blog mengulas bahwa mereka merasa terinspirasi dengan membaca buku ini. Menurut gue buku yang bagus adalah buku yang bukan saja memiliki cerita yang menarik atau disuguhi humor - humor segar di dalamnya tetapi juga harus menginspirasi.

Maksud gue dari menginspirasi adalah membangkitkan sesuatu kesadaran yang sebenarnya tidur di dalam diri gue ... (ckckck ...). Dan di sini gue menulis ulasan gue sendiri mengenai betapa gue sangat terinspirasi dengan buku ini. Dari seluruh buku yang gue baca di dalam hidup gue, buku ini bisa dimasukan kedalam ... can i say 1 of 3 the most inspired book of my life.

1. Eat Pray Love by Elizabeth Gilbert
2. Kabul Beauty School by Deborah Rodriguez
3. Bocah Penjinak Angin by William Kamkwamba

Buku ini seperti referensinya adalah menceritakan kisah nyata kehidupan seorang bocah yang tumbuh di Malawi, Afrika. Dia bernama William Kamkwamba, adalah seorang anak petani di salah satu desa di Malawi, kehidupan yang keras, kemiskinan, dan kelaparan merupakan keseharian hidup bocah ini. Tetapi seluruh ketidakberuntungan itu nggak bisa menahan dirinya untuk mengembangkan imajinasi untuk menciptakan penerangan dan memberikan pengairan bagi desanya. Bagi seluruh orang desa, imajinasinya disebut GILA, hanya dia, kedua orang sahabatnya, dan Tuhan yang tahu kalau imajinasinya adalah anugrah yang orang lain nggak punya. Biarpun sekelilingnya nggak mendukung, biarpun dia dihina dan dicemooh, biarpun putus sekolah SD, bocah ini akhirnya bisa membawa keluar imajinasinya yang tadinya hanya di dalam otaknya menjadi suatu kenyataan.

Inti dari buku ini adalah bagaimana seorang yang miskin, kelaparan, putus sekolah, bisa membuat sebuah kincir angin yang bisa mengaliri listrik dan menerangi rumahnya. Hanya butuh satu orang untuk merubah dunia, satu orang yang benar - benar tahu apa PASSION-nya. Pada akhir buku, William Kamkwamba tidak hanya menerangi rumahnya dan sekitarnya, dia juga bisa membuat irigasi untuk sawah di desanya sehingga tidak akan ada lagi tahun tanpa panen dan kelaparan, William Kamkwamba juga bisa memberikan dana bagi anak - anak desa yang tidak punya biaya pendidikan.

Ada beberapa paragraf yang menurut gue lucu dan menggetirkan, seperti:

"Karena itu, banyak nama anak mencerminkan keadaan mereka atau kekhawatiran orangtuanya. Sangat menyedihkan memang tapi di Malawi, kita bisa bertemu dengan pria dan wanita yang bernama Simkhalitsa (Aku Tetap Saja Sekarat), Malazani (Habisi Saja Aku), Maliro (Pemakaman), Manda (Batu Nisan), atau Phelantuni (Cepat Bunuh Aku). Untunglah nasib mereka semua ini lebih baik daripada namanya."

Eniwei ....
Hanya karena "Live your Passion" seseorang bisa membuat dunia yang lebih baik.