My Pages

Monday, February 22, 2016

Edisi liburan akhir tahun, Australian trip part 1 : Sydney

Edisi cerita liburan akhir tahun nih, YANG GA KUAT NGIRI DILARANG BACA !!

Ok, lanjut ... beberapa minggu saya menyelami kedalaman jiwa, dan akhirnya memutuskan untuk ngeliat kembang api new year's eve yang konon super spektakuler di jembatan Sydney. 

Buat saya, perjalanan itu sendiri bukan dimulai ketika kita boarding naik pesawat, tapi dimulai dari mencari tiket, googling soal daerah yang mau dituju, rempong urus visa, dan sebagainya. Biarpun nanti akhirnya batal, saya sudah mengalami sebagian dari perjalanan ... jadi kalo ada orang yang nanya "situ udah pernah pergi ke negara X belom?", jawaban saya adalah "sudah sebagian!" hahaha, karena biarpun kaki saya belom mendarat disana, hati dan pikiran saya sudah sampai duluan, berkat bantuan teknologi, cuma kurangnya yaa ga ada foto selfian disana aja.

Saya terbang dengan Qantas, saya akui itu pesawat tobmarkotob! cuma pramugaranya itu loh ... napa om - om semua ?? Ga ada yang seger - seger deh selama 7 jam perjalanan. Trus mereka seneng banget godain mbak saya si Yance, demen apa Yance cablak apa emang demen sama model tukul hahaha. Eniwei, ini pengalaman saya paling jetlag yang pernah ada, dari Jakarta jam 7 malam, sampe di sana itu jam 2 pagi waktu Jakarta, di mana waktu biologis saya harusnya lagi ngorok dan ngiler. Kenyataannya disana udah jam 6 pagi matahari udah nyengir aja dari ufuk timur. Terpaksa saya harus forsir badan untuk aktivitas layaknya jam 6 pagi. Jam 8 keluar dari bandara eh .... brrrr kok dingin bok ya? Kirain lagi Summer taunya suhu 17 - 18 derajat, jam 9 sampe Hotel, jam 11 sampe di Circular Quay, jam 12-an makan siang untuk lihat Sydney Opera House dan tadinya niat mau foto di Royal Botanic Garden, gagal total karena secara biologis badan saya udah on 27 - 28 jam, maka saya putuskan untuk tidur aja deh!

Turun dari pesawat hal pertama yang saya lakukan adalah cari opal card yaitu kartu untuk naik kereta, dan ganti sim card, karena ternyata XL tidak mumpuni disana. Sistem transportasi di Sydney cukup rempong buat saya yang pergi bersama 5 orang. Peraturan untuk naik taksi yang rempong sejagad karena harus naik taksi khusus yaitu maxi taxi, emang sih bisa telpon untuk pesen dulu, tapi saya pernah salah paham, karena yang saya telpon ga kunjung datang, akhirnya saya telpon lagi dan yang dateng akhirnya dua taksi. Opal Card cuma bisa digunakan di negara bagian NSW (New South Wales), jadi kalo kita pergi ke negara bagian lain, contohnya Melbourne-Victoria, ini kartu ga bisa digunakan. Jalur keretanya juga asli membingungkan, jadi saya saranin untuk download dulu aplikasi Travel View Lite atau Opal Travel, untuk cek kereta dari mana mau kemana, naik turun di peron mana, ya untuk menghindari kebanyakan nanya ... kan tengsin.

Ngapain aja saya selama di Sydney ?

Hari pertama : siang ke Sydney Opera House trus bobo, malam ngejar dinner di Captain Cook cruise ... yang buat saya ga cucok. Kita dinner diatas kapal captain cook mengelilingi satu harbour ke harbour lainnya di Sydney, mulai jam 7 malam dan lama acara adalah 2.5 jam. Masakannya sih enak menurut saya, tapi masih tetep enak nasi uduk. Buat pasangan bulan madu ... boleh banget deh acara ini, tapi anak - anak dengan tingkahnya kayaknya mengacaukan acara bulan madu orang hehehe.

Hari kedua : seharian kita pergi ke Taronga Zoo, dan malamnya kita jalan - jalan ke Darling Harbour, Taronga Zoo sendiri menurut saya masih kalah jauh sama eksotisme Taman Safari Indonesia. Untuk pergi ke Taronga bisa beli tiket terusan ferry dan enterance di wharf - wharf yang ada di Circular Quay.

Hari ketiga : malam tahun baru, siangnya saya sempatin melipir dulu ke Bondi (ternyata bacanya Bondai), pantai yang terkenal banget kan tuh sama acara Bondi rescue, dan Bondi ink ... apa tuh yang kedai tatoo di Bondi. Nah saya sempet tuh ngeliat misi penyelamatan lifeguard Bondai yang terkenal itu, saya bingung kok cowo-cowo lifeguard itu mukanya putih bener sementara lehernya kebawah item, macam mak-mak pengajian yang mau kondangan, ternyata eh ternyata itu efek sunblock yang super tebel. Untuk ke Bondai, turun kereta di Bondi Junction, lalu sambung lagi sama coach, yang gue inget di pintu no 1 bus no 180.

Malemnya ada buffet dinner new year's eve di hotel bersama Fanie and Denny mantan sesama primadona selama kuliah hehehe. Tepat jam 12 malem, saya nyaksikan sendiri kembang api spektakuler sejagat itu, sudah terpenuhi salah satu bucket list gua, thank u Jesus.

Hari ke empat : New year 2016, take off ke Melbourne by Virgin Air. Oh ya untuk naik Virgin, ada peraturan berat bagasi yang tidak bisa disatukan. Jadi kalau perorang itu 13 kg, ada 4 orang tidak bisa digabungkan seperti maskapai kebanyakan 4 x 13 kg gitu. Saya berlima koper cuma 1, saya sendiri 17 kg akhirnya kelebihan bagasi dihitungnya, supaya yang angkat koper ga sakit pinggang katanya ... betapa Virgin lebih mikirin karyawannya ketimbang konsumennya ya hehehe, wich is good.

Hari ke lima : off to Phillip Island, by Melbourne best tour, yang akan saya bahas di postingan gua berikutnya.

Hari ke tujuh : balik ke Sydney, karena belon puas liat Sydney dan masih kangen sama sohib saya si Fanie, sambil beli oleh - oleh di Paddy's market.

Hari ke delapan : balik Indonesia yang tercintahhhh.

Untuk penginapan di Sydney, untuk pengalaman new year's eve, saya pilih di North Sydney Harbour View hotel, kalo kalian mau liat kembang api dari tempat yang paling oke, menurut saya disini tempatnya. Kalian bisa aja sih ngeliat dari publik area, tapi kalian kudu ngantri dari siang dan disana juga katanya desek - desekan. Untuk kamar yang langsung viewnya harbour bridge emang muahal deh, permalam bisa mencapai 8jt rupiah, dan harus ambil 3 minimal 3 malam, saya cuma ngambil kamar yang biasa permalamnya sekitar 3,5 jt, tapi saya tetep bisa ikut nonton kembang api dari parkirannya, yang lagi jadi ajang buffet dinner itu atau bisa juga sih dari jendela deket elevatornya. Hotel ini juga deket stasiun kereta North Sydney, pas disampingnya, jadi kalo mau kemana-mana gampang. Baru aja sampe Jakarta, saya dapet email dari hotel untuk new year's eve 2017 ... alamakk!

Penginapan saya di Sydney lainnya adalah Central Station Hotel, letaknya lebih ke China Town, paddy's market deket dari sini, cuma jalan ke stasiun kereta lumayan jauh.

Eniwei, wisata ke Sydney mehong sejagat ! untuk makan berlima, sekali makan bisa mencapai 700rb, beli oleh-oleh aja kaos gitu nyaris paling murah 100rb, emang dasar kasian banget deh Rupiah kita.

Udah ceritanya, sekarang waktunya saya lihat kembali sebagian besar memorinya


View dari pelataran parkir North Sydney Harbour View Hotel


Kalo ga foto di kedua objek ini, maka ke Sydney harus diulang hehehe.


Sydney malam hari, dari kapal Captain cook cruise, bener - bener darling

Before the lights lit

Sydney harbour bridge


Sepanjang dinding itu, melukiskan duka cita buat korban bom Bali, saya sendiri jadi miris banget ngeliatnya secara saya orang Indonesia, dan kejadian itu di Indo, yang melakukan adalah orang Indo ... ngeri lah.
Queen Victoria Building, yang isinya mall keren gitu, keliatan kecil dari luar, tapi ternyata mallnya luas banget dan bisa muncul dimana-mana. Being tourist was so fun!



Berikut adalah spektakulernya kembang api malem taon baru Sydney yang udah melegenda, berlangsung cuma 15 menitan tapi orang rela piknik dari siang.

My best moment, merayakan pergantian tahun sama sahabat tercintahh !





Thank you Lord, buat pemandangan yang begitu menakjubkan, buat pengalaman yang sudah diberikan, untuk langit biru, dan udara yang bersahabat disana. 

Thank you for read my blog, attraversiamo xoxo

Wednesday, February 17, 2016

Love and Compassion are pillars of the world peace


Kata Dalai Lama ....

Saya tergugah untuk mengemukakan isi pikiran saya mengenai cinta dan kasih sayang, saya bukan expert dalam hal ini, tapi saya punya pengalaman yang saya ga mau ceritakan di halaman ini. Berdasarkan pengertian saya, saya ingin lebih banyak orang mengerti dan bisa lebih baik kedepannya.

Cinta dan kasih sayang tidak akan pernah terwujud tanpa ada rasa kesetaraan. Seperti yang tertulis di Efesus 5:31, bahwa suami harus mencintai ISTRINYA seperti dia mencintai DIRINYA SENDIRI. dan istri harus tunduk kepada suaminya. Ayat ini bukan hanya ayat untuk pernikahan tetapi adalah dasar dari segala dasar persatuan manusia di Kristen.

Artinya suami harus menempatkan istrinya sama seperti menempatkan dirinya.

Jika dia tidak mau dipukul, maka jangan memukul istrinya
Jika dia tidak mau dicaci, maka jangan mencaci istrinya
Jika dia tidak mau dipandang rendah, jangan memandang rendah istrinya.

Maka dengan kalimat "Istri harus tunduk kepada suami", maka sang suami akhirnya harus tunduk kepada DIRINYA untuk mengasihi istrinya, seperti dia mengasihi dirinya sendiri, dengan demikian istrinya akan mengikuti.

Attraversiamo