But this post is something that i don't wanna miss it. Tanggal 4 Oktober 2018 saya baru saja pulang dari Norwegia, pergi ke sana rencananya mau mencoba peruntungan untuk mencari Aurora untuk kedua kali, setelah yang pertama kali di Iceland 2 tahun lalu tidak membuahkan hasil. Menurut hasil pencarian Google, di kota Oslo tidak berpeluang untuk melihat Aurora, peluang terbesar untuk melihat fenomena alam ini harus lebih ke utara lagi dari ibu kota Oslo, bisa ke Senja, Lofoten, Svalbard, atau Tromsø, dan saya pun memilih Tromsø.
Terbang 1 jam 40 menit dari Oslo, Tromsø memiliki julukan Paris of the North, pastinya kota ini secantik julukannya. Kota ini pun hanya berjarak 2.272 km lagi dari Kutub Utara yang artinya kota ini berada di lingkaran artik. Para turist benar - benar dimanjakan dengan kecantikan kota ini, baik dari sisi alam dengan Fjord - fjordnya ataupun dari sisi kota metropolitannya yang petite tapi cantik luar biasa. Arsitektur dari bangunan di Tromsøya sangat unik perpaduan bangunan petite yang klasik seperti yang ada di jalan - jalan Storgata dan bangunan yang cutting edge contemporary seperti Artic Catedral ataupun Museum Polaria.
Tromsø City
Mau foto disini ? diambil dari dermaga di samping hotel Scandic Ishavshotel
Storgata road, tempat belenjong souvenir dan jaket kece
Sekarang saya balik lagi mengenai kisah saya mencari Lady Aurora Borealis ini ya ...
And now i begin my tale from the North ...
Tanggal 29 September 2018 saya mendaratkan kaki di bandar udara Tromsø Lufthavn Langnes. Actualy apa yang saya harapkan ketika pertama kali mendarat? Saya berharap cuaca cerah ceria menyambut saya, tapi yang saya dapati adalah mendung dan penuh awan tebal. Saya menengok ke applikasi Aurora forecast ternyata malam ini KP ( yang tidak ngerti tolong tanya google saja ya) hanya 2... sedih deh, tapi saya masih punya 2 malam lagi. Tapi setelah cek cuaca ternyata sampai tanggal saya pulang forecast cuaca tidak membaik padahal pada tanggal 2 Oktober nanti KP Aurora menurut ramalan adalah 4 (finger crossed). Malam yang sendu karena hujan rintik - rintik tidak segera berhenti, kami memutuskan untuk pergi ke Fjellheisen cable car, untuk melihat kota Tromsø dari atas, Fjellheisen buka sampai jam 11 malam.
Wadaya think? Kota Tromsø dari Fjellheisen, cantik apa cuanteekk?
Besoknya tanggal 30 September 2018, kegiatan siang hari saya dan team berkeliling untuk menikmati keindahan fjord - fjord yang ada di Tromsø, salah satu yang terkenal adalah Ersfjordbotn, lalu kami makan siang di pinggiran pantai Grøtfjordvegen, dan bermain salju di pegunungan Rekvik. Melihat fjord - fjord di Tromsø membuat saya lupa bernafas sangking keren bin kece badai. Malamnya dilanjutkan lagi dengan misi utama mencari the Lady Aurora.
Ersfjordbotn ... look at that gloomy sky :c
Chillin at Grøtfjord
Mountain area near Rekvik
Kemana saya harus pergi untuk mencari Lady Aurora di Tromsø? Apakah sang Lady akan muncul begitu saja di atas kota Tromsø? Saya menyewa mobil selama di Tromsø untuk memudahkan saya bergerak tetapi pada malam ke dua di Tromsø, Tanggal 30 September 2018, saya mencoa untuk bergabung dalam tour biar saya punya gambaran kemana saya harus mencarinya besok, lagipula saya tidak membawa peralatan fotografi yang memadai dan ilmu yang mumpuni, jadi jika pada malam itu saya bertemu Aurora mereka bisa membantu mengabadikannya untuk saya. Tour dimulai pada pukul 9 malam dan memakan waktu 7 jam. Selama tour berlangsung saya belajar kilat dan dadakan bagaimana menyeting kamera karena jujur saja saya gaptek soal fotografi, saya mencoba mengambil foto langit malam dengan ilmu yang seadanya jadinya hanya hitam saja hehehe, dan juga sayangnya saya tidak membawa tripod. Hasil perburuan dengan tour tidak membuahkan hasil karena awal tebal menutupi seluruh tromsø ... sedih. Akankah saya pulang tanpa hasil lagi kali ini? Bahkan sang guide yang ganteng dengan tampang sedih mengucapkan goodbye kepada kita semua dan mendoakan besok kita bisa melihatnya.
Tanggal 1 Oktober pagi saya bangun malah hujan gerimis, malam ini adalah my last chance karena tanggal 2 Oktober saya harus kembali ke Oslo. So, i felt a little bit worry tetapi untuk menyemangati diri sendiri saya shoping saja. Memang kedengerannya konyol, tapi saya tadinya berjanji tidak akan membeli barang - barang berbau Aurora sebelum saya melihatnya, tetapi kata my mom, jangan pesimis begitu! Coba beli dulu nanti pasti Auroranya keluar, its like a charm. So i bought a scarf written "I've seen the Norther Lights". Thank you mom.
Tromsø Lodge and Camping
1 Oktober Jam 7 malam langit sudah mulai gelap, tetapi awan masih tebal, jam 8 malam saya mengecek Aurora forecast yang sudah mulai meningkat. Saya bermalam di Tromsø Lodge and camping, saya berharap bisa melihatnya dari sana. Tetapi dalam hati berkata saya tidak akan bisa melihatnya dari sini, lalu saya cepat - cepat menyuruh team saya berkemas, dan kita berangkat untuk mencarinya.
Saya mengikuti jalur seperti tour kemarin. Selama di perjalanan dalam hati saya berkata pada jalur ini saya juga tidak akan ketemu, awan tebal dimana - mana, lalu saya harus kemana? Saya mencoba mencari di google tempat - tempat terbaik untuk melihat Aurora, dan yang terdekat adalah Skulsfjord. Kami putar balik, dan mengarah ke arah Skulsfjord sesuai yang diarahkan GPS.
Di tengah jalan, saat semua peserta sudah tertidur, hanya saya dan supir ( masih teman saya juga) yang masih terbangun, saat itu mungkin jam 11 malam saya lihat ada cahaya dari balik gunung seperti lampu
Selanjutnya saya mengikuti darimana cahaya tersebut, dan kami berhenti di satu titik sebelum kami tiba di Skulsfjord untuk menikmati The Lady Aurora yang mau bernari bagi kami. It was so amazing moment, dimana - mana awan tebal dan kami bisa menemukan satu lokasi yang tidak berawan sama sekali, dan bisa melihat The Green Lady dengan sangat jelas.
Tetapi jangan salah sangka, The Green Lady Aurora Borealis dilihat dengan mata telanjang tidak berwarna hijau seperti yang terlihat di foto - foto tetapi jika ditangkap dengan kamera akan tampak warna hijau atau warna lainnya jika saya Google fenomena itu disebabkan sepertinya karena keterbatasan lensa mata. Yang saya lihat adalah berwarna putih ke biru - biruan yang sejujurnya malah seperti makhluk halus atau seperti awan tetapi sedikit lebih terang, hanya saja dia bergerak, bergulung - gulung sesuka hatinya, it was amazing and beautiful, the moment i'll never forget.
Peristiwa tersebut hanya berlangsung mungkin 5-10 menit, dan dia hilang kami tunggu 1 jam dan dia tidak kembali, awan sudah kembali menebal dan menutup langit tempat kami menuggu, seperti tirai yang ditutup usai pertunjukan. Akhirnya kami kembali ke penginapan dengan hati yang bahagia, another checklist in my life sudah terpenuhi. Tapi peristiwa ini really amazing, it just like kami dituntun oleh tuntunan Ilahi untuk melihatnya, i felt special.
Sayang ya ngeblur, kameranya saya letakan di atas kap mobil, dan teman saya yang menekan shutter sembari memberi penerangan dengan senter dari belakang kamera ... tadaaa.
This was taken by me, dengan menahan shutter speed di 10 detik. Tertutup awan tebal jarak ke pusat lokasi diperkirakan masih puluhan kilometer lagi.
seharusnya dengan ilmu yang benar dan kamera yang benar cahayanya bisa berpendar keluar seperti di foto - foto profesional ... tapi begini saja saya sudah nangis terharu.
Dengan begitu banyak trip dan trick diluar sana, sebenarnya apa sih yang dibutuhkan untuk bisa melihat Aurora? Mau percaya atau nggak yang paling utama dibutuhkan adalah FAITH. Tapi tips dari saya selain faith di atas setidaknya seperti ini :
1. Sediakan waktu kurang lebih 7-10 hari perjalanan.
2. Untuk harga murah baiklah kita sudah membeli tiket pp ( dalam contoh saya adalah Jakarta - Oslo / Jakarta - Negara eropa lainnya) dari jauh - jauh hari, tidak mungkin untuk melihat Aurora forecast pada tanggal kita membeli tiket.
3. Barulah kita membeli tiket Oslo - Tromsø setelah tiba di negara tujuan dan setelah mengecek Aurora forecast (biasanya applikasi tsb sudah bisa memprediksi kp Aurora selama seminggu), sebenarnya mau beli dari jauh hari atau tinggal sehari baru beli, harga budget airline eropa tidak jauh berbeda. Saya memilih SAS (Scandinavian Air) saat itu. Jadi bisa berada di sana pada waktu yang tepat dan pulang tidak sia - sia.
4. Buat para amatiran seperti saya, jangan lupa bawa tripod dan belajar dulu yang benar sebelum tiba.
5. Cek applikasi Aurora forecast, benar - benar tepat sampai tahu jam kapan Auroranya kuat.
6. Semakin ke utara semakin berpeluang dan carilah tempat yang langitnya bersih, cobalah berada di daerah itu dari jam 7 malam, misalnya coba menunggu di Skulsfjord. Bawa tenda, selimut, minuman panas dan cemilan ... menunggu makin sedap.
7. Sebelum berburu Aurora, belilah satu suvenir yang ada gambar Auroranya. Itu ibaratnya membeli helm dulu sebelum membeli motornya hahaha percaya atau nggak ya its all about faith.
Demikian tulisan ini dibuat berdasarkan dari pengalaman pribadi, dan semoga bisa membantu para pemburu Aurora diluar sana. Thank you for reading :D