Ceritanya masih bersambung dari postingan kemarin :
http://oleenjap.blogspot.co.id/2015/11/the-land-of-mountains-and-heaven-of_27.html
Setelah dari mountain museum, saya makan siang di tepi danau phewa, resto Italian gitu, jangan takut soal makan di Nepal, kalau merasa nggak suka jenis makanan India, disana banyak juga makanan Western, tapi jangan ngarep makanan Indo ya. Oh ya, untuk daging, mereka tidak makan sapi disini, sebagai gantinya mereka makan daging Buffalo, susu juga susu Buffalo, daging yang dimaksud kalo saya baca - baca adalah daging Yak, sejenis banteng yang rambutnya gondrong se-kaki.
Setelah makan siang perjalanan saya lanjutkan ke danau Phewa, danau nomor 2 terbesar di Nepal. Danau ini merupakan pusat turisme kota Pokhara, banyak hotel dan toko suvenir yang terletak disekitar danau. Saya merupakan korban dari gambar - gambar danau ini di Google, kadang photoshop terlalu banyak emang menyebalkan. Kenyataannya danau ini emang udah sangat indah, tapi gambar - gambar photoshop di google itu lebay banget ... hmm... atau kamera saya ya yang ga mumpuni hehehe.
Di danau ini, saya naik perahu mengelilingi danau, sumpah damai dan tentram banget, perahu kemudian berlabuh ke pulau yang ada ditengah danau, ada kuil disana. Bener - bener suatu pengalaman yang ga bisa dilupain banget.
This boy was so Gokil hahaha.
Sunset dan Pagoda Perdamaian.
Sudah menjelang malam, saya melanjutkan perjalanan ke penginapan. Ada cerita rada unik ketika mencari dimana kami harus menginap. Kebanyakan hotel terletak disekitar danau, dan saya kayaknya kurang puas, jadi gue ubek - ubek lagi internet sampai akhirnya gue ketemu hotel yang bernama Himalayan Deurali Resort klik disini untuk webnya , untuk hotel dengan view kayak gini termasuk murah, satu kamar permalam hanya sekitar enam ratus ribuan rupiah. Perjalanan ke sana lumayan jauh dari danau dan bandara, saya rekomen jangan terlalu malam kalau mau nginep disini karena jalanannya naik dan muter-muter, kanan - kiri jurang, tapi pemandangan selama perjalanan bener - bener spektakuler. Sekitar 1 kilo dari hotel jalanan juga bebatuan belum diaspal, kalo taksi yang rese kurang mau nganter kesini, tapi guide kita dengan baik hati mau anter sampai depan hotel.
Breakfast di depan Annapurna ... kapan lagi coba, sarapan ditemenin sama rajanya gunung.
View dari depan kamar.
Bangunan resortnya
Bener - bener view yang super spektakuler dari hotel ini, buat kalian yang ga mau susah - susah liat gunung Annapurna di Nepal, bisa stay di sini, karen menurut saya, cuma hotel ini yang view gunungnya bisa sangat bagus kayak gini, di foto saya, itu gunung Annapurna south dan Fishtail (Machapuchare) gunung yang terkelan suci dan ga boleh dinaikin disana.
Pagi setelah sarapan, kami mulai treking ke Australian basecamp, dari penginapan ini lumayan dekat kesana, dari titik awal pendakian kami capai dengan naik kendaraan sekitar 20 menit. Setelah itu, mulai jalan kaki sekitar 5 - 6 kilo dengan penanjakan sekitar 45 - 50 derajat. Saya saranin untuk yang ga pernah olahraga, supaya olahraga dulu selama 2 bulan dan jaga makan, untuk mempersiapkan treking ke sini, kalo nggak, bakalan bisa muntah - muntah kayak teman seperjalanan saya, bahkan bisa kolaps. It looks easy, but its not that easy for city people, karena jalanannya lumayan curam.
Berikut adalah foto - foto gua selama perjalanan kesana,
This little feela menyapa kita
Nepalis Lady membawa kayu.
On the way to Australian camp.
Pemandangan selama perjalanan
Perjalanan begini terus dari mulai sampai atas.
Finally sampe juga ke Australian camp, karena kita harus ngejar pesawat lagi jadi ga bisa lama - lama
Look at those Mighty mountains, akhirnya bisa dapet view kayak gini. Kamera nggak bisa menggambarkan dengan tepat seperti apa yang kami lihat. Bener - bener spektakuler, gunungnya besar banget, langitnya biru banget.
Panoramic View of Australian Camp.
Well, my mission untuk nangkap pemandangan Himalaya yang sempurna akhirnya tercapai. Dari Pokhara kita bisa melihat pegunungan Annapurna Range, sedangkan untuk melihan Everest, Lothse Langtang yang merupakan Southern Himalayan range bisa dilakukan dari Nagarkot, hanya 1 jam dari Kathmandu. Tapi saya rada ragu, karena saya ga tau darimana bisa melihat sedekat dari Australian camp. Untuk mencapai Everest base camp, kita perlu terbang lagi ke Lukla, tapi yang saya baca, penerbangan ke sana jadwalnya suka ngaret dan ga pasti, maka kami putuskan hanya akan melihat Everest dari Nagarkot. Maka setelah gue turun dari Australian camp, langsung capcus ke Airport untuk kembali ke Kathmandu.
Gambar di atas adalah bagage claim penerbangan domenstik ... hahaha, runyam banget bukan ? Untung ada orang yang selalu menolong di saat kepepet, thank God. Ya, itulah uniknya Nepal dan uniknya perjalanan saya kali ini.
Perjalanan dari Kathmandu ke Nagarkot juga cukup jauh, kita melewati distrik Bhaktapur. Sekitar 2 jam sampai ke Hotel, yang katanya hotel terbaik untuk melihat Everest. Pake mogok pula mobilnya sebanyak 3 kali, karena emang rutenya muter - muter dan menanjak. Kalo mobil Indo pasti kuat, tapi ya maklumlah mobil - mobil Nepal ga segahar dan secanggih mobil Indonesia.
Ini dia si montir kece yang benerin mobil, mobilnya cuma dikecup trus sembuh deh hehehe.
Akhirnya perjalanan ke hotel sampai sekitar pukul 7 malam, udah ga memungkinkan untuk lihat gunung, jadi kita just take a rest. Kami menginap di hotel Club Himalaya Nagarkot. Besok paginya, dari balkon, kami lihat sun rise, tapi feeling saya kemarin bener aja, pagi itu sangat berkabut, dan saya ga bisa lihat Everest #nangisssss, saya sangat bersyukur kemaren dengan kerja keras bisa naik ke Australian Camp dan lihat gunung - gunung itu. Mungkin Everest pengen gue balik lagi next time, dan emang saya pasti balik lagi untuk bisa naik ke EBC (Everest Base Camp) nanti karena gue masih penasaran sama bandara yang paling berbahaya didunia, yaitu bandara Hillary-Tenzing di Lukla, amin.
Panoramic View dari balkon sebelah.
Santai sejenak di hotel sebelum jalan - jalan di Bhaktapur, dan kembali ke tanah air.
Bhaktapur Durbar Square
And itulah akhir dari cerita perjalanan saya di Nepal, i put my heart in Nepal, and i wish someday gonna be back there. Thank u readers. Attraversiamo
Ini adalah link yang masih berhubungan dengan perjalanan gue ke Nepal kali ini :