Aku nggak terlalu betah di Sydney, di Sydney Aku di semprot orang dua kali. Yang pertama saat aku menyetop taksi, aku kira itu maxi taksi, ternyata bukan hanya mirip, mobil wagoon gitu mirip mobil jenazah, sopirnya juga mirip drakula. Sopirnya sedikit kasar, katanya kenapa aku berhentiin dia udah tau berlima, dan dia ngoceh - ngoceh. Yang kedua ketika aku sambil jalan gendong bocah di pantai Bondi, kakek - kakek gitu bertanya berapa umur bocah, trus dia ngoceh - ngoceh harusnya suruh jalan sendiri gitu ... bla .. bla, trus dibilang Lazy Boy gitu lah ... whatdaa ...
Ada lagi sih, tukang taksi, maksa banget supaya aku ajak dia nonton kembang api dari hotel tempat aku menginap ... setdah! Saya rasa banyak orang stress hidup disana, karena memang dari aku bicara soal hidup, mereka mengakui hidup disana mehong sejagat ... ya u know lah peristiwa "jangan ada Sianida diantara kita" kemarin itu juga lama tinggal di Sydney kan!
Jadi Aku sebenernya udah males banget terbang ke Melbourne, cuma 3 hari 2 malam disana. Tanggal 1 Januari, Aku berangkat dari Sydney, pagi hari 1 Januari 2016 jalanan sepi banget, kata sopir orang - orang masih pada tipsy ... masuk akal. Sampai di airport, antrian Virgin air domenstik udah nguler beberapa kilometer kali tuh. Aku sudah ga semangat 45 lah, Aku sudah berasa pengen langsung pulang Indonesia saja, mungkin karena orang Ausie itu kurang ramah, makanannya kurang cocok (Aku juga lagi kangen Indomie goreng banget), dan barang - barang mehong sejagat. Tetapi setelah aku menginjak Melbourne ... wait ... wait ... and it became one of the most memorable journey of my life.
Melbourne itu, sedikit berbeda dari Sydney, biarpun cuma terbang 1 jam 30 menit. Secara landscape, bangunan - bangunan di Melbourne itu lebih artistik dan banyak banguan - bangunan tua yang mempesona. Aku stay di daerah CBD, tepatnya di Hotel and Service Apartment Ibiz ( baca Aibes gitu ternyata hehehe) on Therry Street. Pas disamping hotel adalah Queen Victoria Market yang terkenal, dan ada stasiun trem dengan nama yang sama ... lucky me. Eniwei, peraturannya tetap sama, kalo jumlah penumpang 5 orang lebih harus pake maxi taxi, aku berkenalan sama sopir taksi dari Somalia, namanya Mr. Hashi, ramah banget orangnya, dia cerita soal dia demen banget makan Indomie. Ini bukan kali pertama gua denger soal ketenaran produk kita di luar negri, beberapa temanku di Malaysia, di Paris juga demen banget mi ini. Melbourne banyak pendatang, baru beberapa jam disana aku sudah kenalan dengan orang Somalia dan Bangladesh, dan mereka ramah. Akhirnya aku pun menemukan Indomie goreng !! Haleluyahh.
Hari pertama, aku eksplore di CBD aja, di daerah CBD trasportasinya adalah dengan trem, paduan kota kuno dan trem itu membuat suasana jadi melankolis hahaha, susah digambarkan lah gitu. Kalau istilah fanie adalah laid back, lebih santai daripada Sydney. Kalau naik trem didaerah CBD itu gratis.
Hari kedua aku ikut tour ke Phillip Island dengan http://www.melbournetours.com.au/, jam 8 pagi mobil mirip elf gitu udah sampai di depan hotel, ternyata cuma aku sekeluarga doang yang tour saat itu, jadilah private tour...asik banget! Bapak - bapak pemandu tournya botak, dan besar namanya Hendry, tapi dia ramah banget, dan sabar banget. Dari Melbourne ke Phillip Island perjalanan sekitar 2.5 jam mirip dari Jakarta ke Bandung, diperjalanan yang keliatan adalah hamparan ladang - ladang gandum dan pertanian.
Dibawa kemana saja sih kitah :
1. Ke Maru koala, didalamnya kita bisa bercengkrama dengan koala, kanguru, wallaby, burung merak, kita bahkan bisa peluk kanguru dan gelitikin koala, tempatnya jauh lebih kecil dari Taronga zoo, tapi puas banget. Disini ada cafe dan kita disediakan morning tea. Pertama masuk kandang kangoro, cuma ada dua kangoro yang lagi kawin .... whatdaaa ... ternyata lagi musim kawin ...
2.San Remo jetty, disini kita bisa bercengkrama dengan burung pelican dan ikan pari.Aku sangat suka disini, karena private tour, aku bisa pakai waktu sesuka saya, air lautnya bening, kita bisa lihat ikan pari berenang, dan bisa nyelupin kaki deket dia kalo berani. Banyak burung pelican yang besar, it was fun.
3. Cape Woolamai, ini adalah ujung dari pulau, tempat tinggal seal dan pinguin, dan tempat yang bagus untuk trekking. Sayangnya lagi males untuk trekking, seandainya ada kesempatan lain, pasti aku sudah tancap gas untuk trekking.
4. Makan siang di Churchill Island Heritage Farm, ini adalah sebuah farmer, kita bisa lihat awal - awal orang bertani disana. Landscape dan pemandangan disana bener - bener indah, kita bisa lihat domba dicukur disini. Kuda - kudanya besar banget, jadi inget kuda Rohan di Lord of The Rings.
5. Koala conservation center, sebenernya isinya cuma koala doang, tapi disini koala dibiarkan hidup sesuai habitat aslinya, nggak seperti di Maru, koala - koala disini susah kelihatan karena diatas pohon. Tapi semua tentang koala ada disini. Kalau kesini jangan lupa beli Ascool Placenta cream! I didn't find anywhere in Australia even in Sydney. Bercak - bercak hitam di tanganku hilang dalam pemakaian seminggu.
6. Cowes, ini adalah sebuah kota kecil ditepi pantai, banyak toko - toko disepanjang pantai, sebenernya dermaganya bagus banget buat foto, tapi karena saat itu lagi ada bazar dan rame banget, jadinya penuh orang. Kalo mau beli oleh - oleh khas disini tempatnya, disini juga banyak jual atribut motogp Phillip Island.
7. The nobbies and seal rocks, disini seperti padang savana, bisa lihat rumah - rumah pinguin, seperti goa - goa kecil diatas tanah gitu, jadi kalau hari sudah gelap pinguin keluar dari laut dan pulang kerumahnya masing - masing. Dalam hatiku hanya bisa berdecak kagum atas ciptaanNya, bahwa pinguin saja tahu rumahnya ... tapi banyak manusia malah suka salah pulang ke rumah tetangga.
8. Pinguin parade, ini destinasi terakhir kita, sampai sini jam 7 malem, dinner dan siap2 liat pinguin pulang kerja. Ribuan pinguin keluar dari air dan pulang ke rumahnya masing - masing, bahkan ada bayi - bayi pinguin yang nunggu bapaknya (hmm apa emaknya ya ?) pulang, dan mereka peluk - pelukan pas ketemu ... supper cute!! Acara pinguin ini bisa sampe jam 10 malem, tergantung kapan matahari tenggelam, kalo lagi winter kayak waktu aku pergi, ya itu matahari baru terbenam jam 9 malam.
Overall aku puas banget dan ga nyesel pernah ikut tour ini, pernah pergi ke Phillip Island, secara emang aku suka banget hal - hal yang berbau alam. Phillip Island, tempat yang sangat indah di belahan dunia selatan sana.
Eniwei udah puas nulis cerita, sekarang gantian foto - fotonya yang bercerita
Eniwei udah puas nulis cerita, sekarang gantian foto - fotonya yang bercerita
@ Melbourne with super cool tram
She sang with the baby at her back
Ini burung merak asli! Sumpah ga saya ambil dari google yah hehehe, warnanya juga no filter jamin !
Cape Woolomai
San Remo Jetty
Look at that clear water and my new friend the stingray
the pelicans
Still at San Remo, Pardon my kaki-mirip-kaki-mandor, yang kotor abis main pasir dan air ituhh
Churchill Heritage Farm
one of the coolest pict i've ever had
Kudanya asli gede banget! Jadi nostalgia kuda - kuda Rohan
Its herb field, and the old farm house ..
Begitulah kira - kira aku di Melbourne, i wanna thank God buat pengalaman ini. Thank u for all readers, c ya on the next post. Attraversiamo,