My Pages

Showing posts with label korea. Show all posts
Showing posts with label korea. Show all posts

Wednesday, January 25, 2017

Christmas holiday di negri Brownie, Cony, and Moon - Korea Selatan Part 2

Selamat tahun baru sekali lagi buat yang sudah rela mampir kesini.

Saya lanjut bercerita mengenai trip saya ke Korea Selatan kemarin ya ... akhirnya ya dilanjut setelah ngetem kelamaan bok. Kalau ada kakak - kakak dan abang - abang yang penasaran diluar sana mengenai keberadaan saya selama tidak mengupdate blog, saya kasih tau sedikit, biar stay tune terus disini, saya mampir ke Iceland .... huihh (-_-') ( Ga mampir juga kelamaan kalo update blog ya).

Okeh, sekarang lanjut Korea Selatannya. Setelah dompet bengep di Myeong-dong. Saya seperti turis - turis asing lainnya, pastinya mendatangi destinasi - destinasi yang bisa dikatakan bukan barang baru di dunia wisata Korea Selatan, seperti :

Petite France


Yayy ... bocah Little Prince di atas memandang aneh makhluk di bawah

Apa yang istimewa disini ? Tempat wisata ini terletak di provinsi Gyeonggi, sekitar 2 jam perjalanan dari Seoul, wisatawan yang akan menuju Nami Island biasanya mampir kesini. Tempat ini dibangun dengan tema pedesaan Perancis, di dalam pedesaan ini terdapat toko - toko, resto, workshop, museum, dan tempat pertunjukan seni. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan disini, mengikuti jadwal yang tersedia. Kalau ada yang tau kisah Little Prince, nah tokoh ini mendominasi setiap sudut tempat ini. Saya serasa tidak mau beranjak dari sini, bocah yang ada didalam diri saya serasa muncul dan mendominasi imajinasi saya. Bangunan - bangunannya yang warna - warni itu unyu banget, efeknya menambah level kelebayan saya. Pengalaman saya berkunjung kesini banyak wisatawan pasti akan jadi lebay, narsis, dan sedikit rese. Resenya itu kalo mau berfoto di satu spot kudu antri, dan yang lagi foto lamaaaa bener disatu spot bisa ganti gaya berkali - kali, untung ketika saya datang itu tidak terlalu ramai, saya nggak kebayang kalo ramai, bakalan habis waktu untuk foto doang.




Gimana saya ngga termehek - mehek disini, cantik banget, pinter aja yang dandanin rumah - rumah itu.

Ornamen - ornamen natal melengkapi ke-unyuan tempat ini. 

Salah satu rumah yang bisa dimasuki oleh pengunung, what a beautiful chandelier 

Apakah anda suka dengan desain kamar seperti ini ? Berasa jadi French maiden ? Atau berasa di tempat settingan film resident evil ? Hehehe ... 



Ini oleh - oleh khas Petite France ... jadi kangen seseorang ga sih ? hehehe


Nami Island

Pintu imigrasi bohongan

Tempat pemberhentian saya selanjutnya, siapa yang nggak kenal film Winter Sonata? Saya saja yang bukan penonton film K-Drama, kenal film ini. Hanya saja saya tidak punya gambaran seperti apa pulau ini, saya pikir cuma pulau dan pohon ... pasti membosankan sekali ya. Pulau Nami terletak di provinsi Gangwon, sekitar 2 jam berkendara dari Seoul. Pariwisata Korea Selatan mengemas pulau ini dengan tema Republik Naminara, jadi ketika wisatawan berkunjung ke pulau ini berasa pergi ke negri lain, bahkan ada gerbang imigrasi bohong - bohongan disana. Untuk mencapai pulau ini harus naik kapal fery, kapal bolak - balik setiap 15 menit. Ketika saya turun dari fery, imej saya mengenai pulau yang membosankan pudar, ternyata pulau ini top abis buat narsis dan selfi - selfi. Memang biar kata gaya mati kutu akan tetap terlihat keren fotonya, karena pemandangannya udah keren, jadi jangan bangga pada diri sendiri kalo foto anda keren - keren, karena belom tentu anda yang keren, tapi emang sekeliling anda yang keren. Di dalam Nami Island juga ada UNICEF Hall, tempat anda bisa mengadopsi boneka - boneka yang dibuat oleh orang - orang ternama Korsel. Ada yang lucu disini, ada papan tulisan selamat datang dari berbagai negara, ada tulisan "Selamat Datang" yang di klaim Indonesia, sedangkan untuk "Terima kasih" adalah negara Singapura, dan "Apa Khabar" adalah negara Malaysia ... saya jadi gagal paham, ini sebenarnya papan sambutan apa papan perpisahan ? Jadi papan kok galau.


Biar kata gaya mati kutu begini, musti 10 kali take baru cucook!

Kayak kastil ya bentuknya, saya suka imajinasi orang Korsel, mereka pintar mengemas sesuatu menjadi menarik.

Tadaaa ... disini tempat shooting Winter Sonata yang terkenal itu, saat musim dingin daunnya botak, tapi tetep keren.

Papan galau.

Kakek ini keren sekali ya, dia buat tulisan Indonesia dari daun - daun berguguran, saya jadi terharu.


DMZ ( De Militerized Zone)


Tempat ini adalah wisata puncak saya disini, salah satu tempat yang pingin banget saya kunjungin dalam hidup saya. Sewaktu masih pencari tur - tur Korsel, kesana kemari saya tidak jumpai operator tur yang menyelenggarakan ke tempat ini, sampai akhirnya saya harus menyusun sendiri itenerary tur, dan mencari operator yang bisa menyediakannya dengan harga yang masuk akal. Sampai di Korsel, saya disambut pemandu tur yang terheran - heran ngapain saya mau kesana, bahkan dia saja yang orang Korsel katanya ngga pernah kesana, hahaha ajib ya, saya pikir saya doang orang Jakarta yang nggak pernah ke Monas, taunya diluar negri pun ada juga yang seperti ini. So jadilah saya dan tur leader saya ikut tur rombongan Malaysia, kita sama - sama jadi peserta tur DMZ ini. 

Jadi daerah DMZ ini bisa dibilang buffer zone antara Korea Selatan dan Korea Utara, didirikan pada 27 Juli 1953, pada tanggal ini diadakan Armistice Agreement, perjanjian yang mengakhiri perang saudara di Korea, dan membagi Korea menjadi dua, Utara dan Selatan. DMZ ini terletak di daerah Paju. Dari DMZ ini, saya bisa melihat Korea Utara, yah sebelom pergi ke sana saya intip - intip dulu. Dalam tur ini, berikut tempat - tempat yang saya kunjungi;

1. Third infiltration tunnel sebuah terowongan ke 3 yang dibuat Korut untuk menembus Korsel setelah perjanjian terjadi ... agresif gitu loh Korut ga nurut sama perjanjian, terowongan ini hanya berjarak 44 km dari Seoul, ditemukan tahun 1978. Jadi sejak ditandatangai perjanjian damai sampai detik ini Korut sudah melakukan 4 kali percobaan penembusan ke Korsel.  Sayangnya saya dilarang untuk ambil foto disini, padahal udah banyak foto yang beredar di internet ya, takut apa ya ?

Patung perunggu, simbol pengharapan akan persatuan

2. Dorasan observatory deck dimana kita bisa ngintipin Korea Utara, jadi ada cerita dari tour leader bahwa di sini ada perlombaan bendera, siapa yang lebih tinggi, kalau Korsel melihat bendera Korut lebih tinggi, maka mereka akan menambahkan tinggi benderanya, begitu juga dengan Korut jika melihat bendera Korsel lebih tinggi ... gengsi bok! Ada juga desa propaganda yang bisa kita lihat dari sini, katanya bangunan yang terlihat dari sisi Korsel itu seperti bangunan mewah, jika malam lampunya semua menyala, padahal sebenarnya dari sisi Korut bangunan itu hanya satu sisi, dan sudah ada sistem untuk menyalakan lampu jika hari sudah gelap. Propaganda ini dibuat supaya warga Korsel melihat Korut yang sibuk.


Itu sepertinya desa propaganda yang dimaksud, sayang berkabut tapi mengintip dengan binocular bisa lebih jelas loh!

3. Dorasan station sebuah stasiun yang menghubungkan Korsel dan Korut. Buat saya masuk ke stasiun ini perasaan ngenessss ... ness ... ness. Ada satu reklame yang bertuliskan begini " Its not the last station from the South, but the first station toward the North" sepertinya warga Korsel sangat mengharapkan untuk bersatu dengan keluarga mereka di Utara, stasiun Dorasan dibangun sebagai harapan jika suatu saat pembatas itu dibuka, maka kereta akan segera meluncur untuk mempersatukan silaturahmi keluarga yang sudah lama putus. Tapi ketika saya tanya tour leader saya, apa dia sedih karena perpecahan ini, dia malah bilang "bodo amat" .... hahaha dasar anak jaman sekarang, apa saya aja yang lebay ya? 



Well, i'll wait until it fully operated, and the train will take me to Pyongyang, eniwei foto disini adalah salah satu travel bucket list saya.

Buat saya, pengalaman perjalanan ke DMZ ini sangat unik, selama perjalanan terbentuk pemikiran yang mendalam tentang apa yang terjadi akibat perang saudara. semoga bangsa Indonesia bisa menghargai kedamaian dan persatuan yang sedang terjadi ini. Jujur saya sangat penasaran dengan Korut, saya berdoa semoga suatu saat Dorasan station akan benar - benar beroperasi, dan saya akan ada disana lagi untuk naik kereta ke Pyongyang. Demikian perjalanan saya ke sana. thank u God, and thank you for reading.


Attraversiamo ....

Saturday, December 31, 2016

Christmas holiday di negri Brownie, Cony, and Moon - Korea Selatan Part 1


Mungkin sebagian orang pikir, traveling jaman sekarang orang sudah anti mainstream ke Korea Selatan. Dulu hot - hotnya pergi ke Korea Selatan pas jaman - jaman K-pop dan drama Korea lagi booming - boomingnya di Indonesia. Intinya mungkin saya ketinggalan zaman, karena dari dulu saya tidak suka K-pop dan drama Korea. Aktor dan artis Korsel yang saya kenal cuma Bae Yong Jun dan Song Hye Ko (ketauan jadul banget ini orang). Tetapi berpelesir ke Korea Selatan tidak pernah ketinggalan jaman selama The Face Shop, Innisfree, The Saem, Laneige, sampai Samsung dan sejenisnya masih laku di Indonesia.

Ntah kenapa saya baru memutuskan untuk pergi ke Korea Selatan baru sekarang ini, mungkin karena sekarang baru penasaran atau budget lagi pas - pasan, yang jelas traveling always worth kemanapun kaki melangkah.

Berburu tiket murah yang tidak murah di Kompas travel fair, akhirnya memutuskan untuk naik penerbangan yang paling dibanggakan negri sendiri, 7 jam perjalanan sampai juga di negri yang terkenal dengan negri gingseng ( sekali lagi ketauan jadulnya), sekarang Korsel sudah terkenal lebih dari gingseng, terkenal akan Lee Min Hoo-nya (yang baru cuma tau ini doang), terkenal akan oplasnya, terkenal akan ...hmm ... yah begitu deh, masih banyak lagi. Tapi yang paling membuat negara ini menarik buat saya adalah kisah perpecahannya dengan Korea Utara, jadi ada satu tempat yang masuk ke dalam "place to visit before i die" versi saya, dimana itu? nanti akan saya kasih tau deh belakangan, biar seru.

Okeh, eniwei saya lupa rasanya berpergian ke tempat dingin, terakhir saya liburan musim dingin adalah ke Beijing saat virus SARS lagi ngetrend (ada yang mulai nebak - nebak umurkah ?), jadi persiapan saya udah heboh bin ajib, anak - anak dipakaikan baju sampai 4 lapis kayak bungkusan kertas kado kalo mau ngerjain orang. Ternyata persiapan itu emang worthed banget, dingin banget cuyyy.

Hari pertama, saya mengunjungi kota PyeongChang, untuk coba bermain ski dan salju. Sebenarnya, ini adala tujuan saya setelah saya gagal mendapat tempat di Vivaldi park (tempat ini paling populer buat orang Seoul). Hotel tempat saya menginap adalah YongPyong Resort Dragon Valley, Jauhnya kurang lebih 4 jam berkendara dari bandara Incheon ( jauh cuyy), tapi ga nyesel deh kemari, situasinya hamparan salju putih dimana - mana ndeso banget lagi. Resort ini sudah ada tempat bermain ski, ada foodcourt juga, pokoknya komplit fasilitas didalamnya. Suhu ketika saya tiba adalah 0 derajat, jadi begini rasanya ya dingin gemeter dangdut. Eniwei, di kota ini akan diselenggarakan Winter Olympic 2018, jadi next year pasti akan ramai dan meriah disini.

Ready for winter olympic 2018 

Salju dimana-mana, dari luar diri kalem syahdu gemeter dangdut, di dalam cengengesan kayak bocah kegirangan liat salju.

Fasilitas apa ini namanya ya? buat naik ke atas gunung trus turun gunungnya merosottt

Beginilah penampilan fasilitas ski di YongPyong Resort

Halah emak gaya - gayaan, cuma merosot bentar trus foto, ga pake kupluk dan sarung tangan ... preman! Ternyata main ski susyeeh cuy! 



Situasi malam, suasana natalnya berasa nampol banget disini.

Hari kedua disini, tampang kusut masay, bukan cuma jetlag, tetapi adaptasi dari cuaca 30 derajat ke 0 derajat yang bikin muka orang jadi kayak sayur kucai. Okelah, time to go somewhere else, cukup sehari saja disini untuk icip - icip main ski, lagipula ga tahan gemeter dangdutnya.

Next stop, Seoul (yihaaa), tepatnya ke Lotte World, untuk menyenangkan para kru-kru cilik saya. Lotte World itu letaknya di pinggir Seoul, berupa taman rekreasi macam Dufan, ada outdor dan indor. Ada yang tidak biasa dan menjadi tempat favorit saya disini, kalau atraksi - atraksi macam rollercoaster, atau merry-go-round gitu biasa ya, tapi ini tidak biasa yaitu satu tempat isinya binatang - binatang lucu gitu, yang saya ga pernah temuin di manapun selain disini, untungnya krucil saya senang binatang, jadinya mereka super betah disini .... #Bohong! Padahal emaknya yang gemessss. 


Parade natal Lotte World ... awas anak - anak, keteknya bau!


saya belum pernah ketemu racoon, pernah lihat cuma di kartun Jepang, sekalinya ketemu gendut - gendut ini #TearyEyes ... gemess gemess gemesssss

Ikut saya pulang yu ! Lutunaaa gemeessss #GulingGuling

Binatang apa ini ?? lutunaaaaa ... gemesssss

Awwwwww .... guina pigssss ... gemesssss, sepanjang lorong ini mata emaknya berkaca - kaca bak emoticon moon, anaknya ngeloyor entah kemana.

Ehemmm back to reality #TabokPipi, intinya beberapa scroll postingan diatas adalah GEMESSSS! Maaf ga ada foto - foto postingan Lotte World yang lain karena space memory card kamera isinya binatang lutuna semua, masih banyak binatang lucu lainnya macam landak, rabit, birds, bats, kebun binatang pindah ke memory card saya. For your info, Lotte world ini luas sekali, dan mengakomodasi permainan mulai dari batita ( ada playground tema fairy tales yang super keren dan luas di dalamnya), balita, remaja, sampai ABG tua semua bisa main disini. Ada satu yang buat saya penasaran yaitu wahana "Do you speak Beluga" saya tidak sempat nyobain karena anak saya keburu bobo siang, tapi kayaknya menarik banget. 

Okeh, lanjut dari Lotte World, saya pulang ke rumah saya di Seoul alias hotel. Saya menginap di daerah Myeong-dong tepatnya di Lotte L 7 Hotel. Mau ke pusat perbelanjaan Myeong-dong tinggal koprol langsung sampai. Sebelumnya, saya tidak ada gambaran seperti apa Myeong-dong, biarpun saya sudah googling. Melangkah untuk pertama kalinya ke pusat perbelanjaan Myeong-dong, langsung yang namanya iler tumpah semua ya. Sepanjang jalan yang namanya toko Face shop, Laneige, dan kawan - kawannya ga kehitung jari banyaknya. Tengok kanan tengok kiri itu lagi - itu lagi, persaingannya juga gila - gilaan. Bayangin ya saya beli face mask 10, gratis 10 dikasih bonus lagi 10 .... #pingsan. Walah dulu jaman - jaman orang suka buka PO kosmetik Korea ternyata begini toh (kemana aja lo?), walah ngerayunya sadis banget lagi. Beli liptint udah dibungkusin 10, trus graris hand cream lagi .... walah amsyong dompet. Jadi berhati - hatilah kalau kesana, kuatkanlah iman dan yang penting kuatkanlah dompet, jangan lupa ajak gebetan!

Oke, tapi ada satu toko yang cuma satu - satunya di Myeong-dong, yaitu toko Line, Iconic! Jadi kalo ke Myeong-dong harus foto disini yah, kalo nggak foto, harus balik lagi ke sini dan amsyong lagi tuh dompet. 

orang rela antri untuk foto bersama giant browni, he is adorable dengan muka cupunya.

kira - kira ini lagi ngapain ya? lagi syuting apa ? Siapa panda itu ya mukanya epic banget.

ini sopo ya ? Halah pokoke aku wis foto ganjen sama dia

Suasana natalnya bak malaikat, tapi toko - tokonya ga semalaikat itu. Pokoknya kudu jangan salah melangkah lah, atau pulang bawa karungan.

Sekian dulu nih cerita saya dari Seoul, ini masih part 1 loh, kuatin iman juga ya buat nunggu saya posting karena biasanya kelamaan hahahaha, eniwei Thank u for reading my blog.

Attraversiamo...