So pilihannya jatuh ke satu tempat makan yang bernama Sapu Lidi, terletak di Jalan Haji Bajuri, dari terminal Ledeng tinggal ke kiri lalu ikutin jalan naik ke atas meliuk - liuk .... ahahahha. Sulit mendeskripsikan jalanannya karena hari itu cukup malam dan menurut gue jalanannya juga kurang bersahabat.
Di dalam restoran, suasananya seperti duduk di tengah sawah, lengkap dengan padi dan .... apa itu rumah kayu yang ada di tengah sawah, menurut gue suasananya top abis. Makanannya juga ga kalah enak, meskipun hanya memesan ikan nila bakar, sayur asem, kangkun cah terasi, dan seporsi tempe dan tahu. I rate this resto 9 of 10.
Uji coba Olympus pen E-PL1 gue yang baru, my new baby ini memberikan hasil sangat memuaskan bagi gue, seseorang yang sangat amat tidak bisa menggunakan kamera D-SLR .... ralat : belum bisa, kamera ini dilengkapi dengan fungsi - fungsi untuk memudahkan para beginner agar hasil fotonya bagus. Dalam restoran sapu lidi ini pencahayaannya sangat amat kurang, kamera Fuji gue yang lama pasti KO .... ralat SEKARAT
Menu Sapu Lidi, menggunakan ART mode, pop art tanpa blitz
Gue di saung tengah sawah, ART mode tanpa blitz
Kami semua di saung tengah sawah, menggunakan mode ART dengan blitz
Sudut oleh - oleh, menggunakan mode iAuto tanpa blitz, benar - benar warna aslinya tampak biarpun cahaya amat kurang.
Besokan harinya untuk makan siang, kita mampir di Batagor Riri. Gue sih nggak mengenal makanan ini, tapi rasanya Batagor Riri ini cukup dikenal, buktinya banyak banget foto artis yang terpampang di dindingnya. Setelah gue makan, baik bakso malangnya maupun batagornya emang muanteppp ! Kalo penasaran bisa mampir di Paskal Square, terletak di deretan Ruko .... nomor rukonya nggak afal ya. Seperti ini tampilannya :
No comments:
Post a Comment